Sebagian orang tidak peduli dengan perawatan kendaraan yang dipakainya, mereka hanya memakainya saja tanpa adanya perhatian khusus untuk merawat kendaraannya, padahal sangat penting sekali apalagi jika dipakai untuk keperluan transportasi untuk pergi kerja sehari-hari.
Perawatan atau pemeriksaan yang seharusnya menjadi kegiatan rutin minimal seminggu sekali dilakukan, karena untuk perawatan yg lebih khusus seperti service bisa dilakukan di bengkel-bengkel terdekat, dengan periode waktu bisa 2-4 bulan sekali dan tergantung dengan jumlah kilometer yang telah tercapai, berikut beberapa perawatan yang bisa dilakukan sendiri di rumah anda yaitu :
Pemeriksaan Tekanan Angin pada Ban :
Pemeriksaan tekanan angin pada ban sangat penting untuk kenyamanan berkendara, periksalah tekanan angin sesuai dengan anjuran tekanan angin untuk ukuran ban yang dipakai. Ini juga bermanfaat dalam untuk menjaga keawetan usia ban, karena jika tekanan angin kurang akan membuat ban lebih cepat aus, atau tipis karena gesekan. Selain itu bermanfaat juga guna keselamatan dalam berkendara, baik itu mencegah ban bocor yang bisa mengakibatkan kecelakaan. Semua nya itu bisa kita hindari jika kita benar- benar memperhatikan pentingnya tekanan angin pada ban.
Perawatan ACCU / AKI
Pusat dari sistem kelistrikan sepeda motor adalah aki, Banyak pemilik motor kurang peduli dengan aki. Apalagi beberapa tipe Mesin Suzuki - tanpa Aki- masih bisa dihidupkan kendati agak susah, karena harus menggunakan engkol kaki. Aki sangat penting, karena merupakan sumber tenaga untuk emngaktifkan CDI yang bertugas mengatur waktu pengapian. Fungsi aki pada mesin-mesin sekarang bukan sekedar memudahkan untuk menghiduokan mesin, juga salah satu jaringan komponen yang mengaktifkan kerja sistem pengapian. Tepatnya sistem pengapian sekarang, yaitu komponen yang dinamakan CDI, bekerja dengan arus DC, atau searah. JAdi berlawanan dengan jenis listrik yang dihasilkan mesin yaitu AC, atau arus bolak-balik. Arus ini kemudian diubah menjadi DC melalui rektifier (dikenal juga dengan kiprok) dan sifat arus listrik benar-benar DC (murni). Di lain hal, tegangan listrik yang dikeluarkan dari generator, regulator dan rektifier stabil. Nah, bila aki dilepas atau kondisinya tidak normal (air kurang atau salah satu sel rusak), maka untuk mengaktifkan CDI, berarti pasokan listrik langsung diambil dari rektifier. CDI yang teridiri dari komponen elektronik, tidak dapat mencerna arus listrik ini secara terus menerus. Kalau dipaksakan, akhirnya akan rusak dan mati. PAdahal harganya cukup mahal. Untuk mencegah agar tidak cepat pensiun dan tidak menguras isi kantong, tetaplah pasang aki dan pelihara kondisinya (Cairan elektrolit, dan kebersihan terminalnya). Bisa jadi, bila tidak repot, gunakan Aki MF (maintenance Free) yang tak memerlukan elektrolit.
Perawatan Rantai
Demi keamanan pengendara, periksalah selalu kondisi dan setelan rantai sebelum memakai sepeda motor. Pada pelaksanaan pemeriksaan berkala, pada tiap 1.000 km, periksalah kondisi kemungkinan kerusakan rantai berikut ini :
1. Pin kendor atau terlepas
2. Mata rantai rusak.
3. Mata rantai macet atau oblak
4. Melampaui batas pemakaian atau aus
5. Setelan rantai tidak tepat.
Penyetelan Rantai Penggerak
Setel ketegangan rantai penggerak setiap 1.000 km dengan cara di bawah ini, hingga didapatkan ketegangan 5- 25 mm.
Perawatan Battery Periksalah Battery sepeda motor Anda pada 500 km pertama dan setiap 3000 km selanjutnya.
Permukaan air accu bisa diperiksa dengan :
1. Membuka tempat duduk (jok).
2. Lepas tali pengikat.
3. Lepaskan baut pengikat battery.
4. Angkat battery
5. Lihat permukaannya.
Permukaan cairan harus selalu diperhatikan agar tetap berada antara garis permukaan atas dengan garis permukaan bawah. Jika permukaan berada pada garis permukaan bawah tambahkan air accu hingga mencapai batas permukaan atas. Jangan sekali-kali memakai air biasa.
Peringatan :
- Jangan sekali-kali menambahkan Accu-Zuur, pada saat menambah air accu.
- Hati-hati, jangan membengkokkan, merusak atau merubah jalannya saluran udara dari accu. Saluran tersebut telah dipasang pada tempat yang benar pada accu dan ujungnya selalu terbuka.
- Menyambung kabel Accu, kabel warna merah harus disambung ke terminal positif (+) pada Accu dan kabel warna hitam atau hitam bergaris putih ke terminal negatif (-) dari Accu. Bila penyambungannya salah dapat merusak sistim pengisian dan Accu.
Perawatan Busi Periksalah busi 1.000 km pertamadan setiap 3.000 km selanjutnya. Ganti busi setiap 6.000 km
Mengabaikan perawatan busi akan mengakibatkan mesin sukar dihidupkan dan berkurang tenaganya.
Bila busi digunakan dalam waktu yang cukup lama, elektroda sedikit demi sedikit akan aus terbakar dan akan terjadi endapan arang di sekitar bagian dalam busi.
Sesuai jadwal perawatan berkala, busi harus dikeluarkan untuk diperiksa, dibersihkan dan disetel jarak celah busi.
Penimbunan arang di dalam kepala busi menghalangi percikan bunga api dan mengakibatkan gangguan pembakaran.
Bersihkan arang busi secara berkala.
Bila elektroda bagian tengah aus sama sekali, maka busi harus diganti dan celahnya disetel dengan menggunakan alat ukur ketebalan (tickness gauge).
Tips :
1. Periksa kondisi pembakaran pada busi. Bila tidak normal ganti sesuai spesifikasi.
2. Kencangkan busi dalam kepala cylinder sesuai dengan kekencangan yang telah ditentukan